google analitics

Sabtu, 03 Maret 2012

KETAHUI PENULARAN VIRUS HIV AIDS YANG SEMAKIN MENJADI

Mengenai seputar penyakit HIV AIDS ini saya dapatkan dari berbagai Artikel", forum",blog" yang saya kunjungi dan yang menurut saya sangat baik jika kita mengetahui tentang penyakit berbahaya ini 
supaya kita dapat menghindari dan meminimalisir dari serangan virus yang membahayakan, dan supaya juga mengingatkan orang-orang yang hilaf atau sering melakukan hal hal yang memang sangat dilarang dan memang sangat tidak baik dilakukan yang dapat mengakibat munculnya dan terserangnya virus HIV AIDS ini. supaya dapat kembali ke aturan dan jalan yang benar yang bertaqwa.

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.

Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.

Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.

  • Cara Penularan virus HIV AIDS



  • 1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.

    2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb

    3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.

    4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI pasangannya, dsb.

    Cara efektif lain untuk penyebaran virus ini adalah melalui penggunaan jarum atau alat suntik yang terkontaminasi, terutama di negara-negara yang kesulitan dalam sterilisasi alat kesehatan.[21] Bagi pengguna obat intravena (dimasukkan melalui pembuluh darah), HIV dapat dicegah dengan menggunakan jarum dan alat suntik yang bersih.[21] Penularan HIV melalui transplantasi dan transfusi hanya menjadi penyebab sebagian kecil kasus HIV di dunia (3-5%).[21] Hal ini pun dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan produk darah dan transplan sebelum didonorkan dan menghindari donor yang memiliki resiko tinggi terinfeksi HIV.[21]

    Penularan dari pasien ke petugas kesehatan yang merawatnya juga sangat jarang terjadi (< 0.0001% dari keseluruhan kasus di dunia).[21] Hal ini dicegah dengan memeberikan pengajaran atau edukasi kepada petugas kesehatan, pemakaian pakaian pelindung, sarung tangan, dan pembuangan alat dan bahan yang telah terkontaminasi sesuai dengan prosedur.[21] Pada tahun 2005, sempat diusulkan untuk melakukan sunat dalam rangka pencegahan HIV. Namun menurut WHO, tindakan pencegahan tersebut masih terlalu awal untuk direkomendasikan.[26]

    Ada beberapa jalur penularan yang ditakutkan dapat menyebarkan HIV, yaitu melalui ludah, gigitan nyamuk, dan kontak sehari-hari (berjabat tangan, terekspos batuk dan bersin dari penderita HIV, menggunakan toilet dan alat makan bersama, berpelukan).[20] Namun, CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) menyatakan bahwa aktivitas tersebut tidak mengakibatkan penularan HIV.[20] Beberapa aktivitas lain yang sangat jarang menyebabkan penularan HIV adalah melalui gigitan manusia dan beberapa tipe ciuman tertentu.[20]

    Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh banyaknya penyakit kelamin, praktik menoreh tubuh, transfusi darah, dan buruknya tingkat kesehatan dan gizi di sana.[27]

    Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
    serta Urine (Air seni atau air kencing).

  • Tanda dan Gejala Penyakit AIDS



  • Seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.

    Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini :

    1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.

    2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.

    3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.

    4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

    5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.

    6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).

  • Penanganan dan Pengobatan Penyakit AIDS



  • Kendatipun dari berbagai negara terus melakukan researchnya dalam mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan kematian.

    Kita semua diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.
    sekilas pengetahuan mengenai penyakit HIV AIDS ini.
    setelah mengetahuinya mungkin bisa mengambil hikmah dan mengingatkan kepada orang yang kurang mengetahui atau mengabaikannya yang dapat merugikan dirinya sendiri, dan untuk itu gunanya memperkuat iman kita supaya terhindar dan jauh dari penyakit tersebut.

    sumber http://www.infopenyakit.com
    http://id.wikipedia.org

    Kamis, 01 Maret 2012

    TUTORIAL PHOTOSHOP CS 4GRATIS

    TUTORIAL PHOTOSHOP CS 4 GRATIS

    mungkin tidak banyak orang yang mengerti dalam penggunaan aplikasi edit photo yaitu photoshop CS 4 yang paling populer ini yang kebanyakan orang sering memakai nya..


    yah.. sedikit tips dari ebook ini mungkin bisa membantu dalam penggunaan photoshop CS 4 ini agar 


    lebih bisa membantu untuk memahami photoshop ini,,, ebook ini gratis tinggal klik saja disini untuk 

    mendownload nya...

    PREDIKSI SOAL UN UNTUK SMA

    PREDIKSI SOAL UN UNTUK SMA

    setiap orang pasti ingin menjadi orang yang sukses di kemudian hari. dan untuk mencapai semua itu harus di awali dari pendidikan dan prestasi yang diraih di sekolah. dan mendapat nilai yang baik dan memahaminya untuk bekal pengetahuan untuk masa depannya. 

    untuk mencapai semua itu pasti ada tahapan tahapannya salah satunya bisa mendapat nilai yang baik dan lulus dalam UJIAN NASIONAL (UN).

     Salah satu kunci sukses dalam menghadapi UN adalah dengan banyak latihan mengerjakan soal-soal UN sebelumnya. 

     Selain itu, perlu pula berlatih dari soal-soal prediksi UN karena soal tersebut dibuat berdasarkan kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.

    Berikut PREDIKSI soal Ujian Nasional yang dapat di download (bukan dari banksoal.sebarin.com


    BHS. INDO SMA


    BHS. INGGRIS SMA


    BIOLOGI SMA

    FISIKA SMA




     

    SOAL SOAL UN UNTUK SMA IPA


    BIOLOGI SMA


    B. INDONESIA SMA


    B. INGGRIS SMA 


    FISIKA SMA


    KIMIA SMA

    MATEMATIKA SMA




    semoga bermanfaat ya...  dengan  latihan latihan yang kita lakukan , akan selalu mengasah kemampuan dan ingatan yang kita 

    miliki dan yang kita telah pelajari ...









    Senin, 27 Februari 2012

    PREDIKSI SOAL UN UNTUK SMP

    PREDIKSI SOAL UN UNTUK SMP

    setiap orang pasti ingin menjadi orang yang sukses di kemudian hari. dan untuk mencapai semua itu harus di awali dari pendidikan dan prestasi yang diraih di sekolah. dan mendapat nilai yang baik dan memahaminya untuk bekal pengetahuan untuk masa depannya. 

    untuk mencapai semua itu pasti ada tahapan tahapannya salah satunya bisa mendapat nilai yang baik dan lulus dalam UJIAN NASIONAL (UN).

     Salah satu kunci sukses dalam menghadapi UN adalah dengan banyak latihan mengerjakan soal-soal UN sebelumnya. 

     Selain itu, perlu pula berlatih dari soal-soal prediksi UN karena soal tersebut dibuat berdasarkan kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.

    Berikut prediksi soal Ujian Nasional yang dapat di download (bukan dari banksoal.sebarin.com

    PREDIKSI 1 IPA SMP    


    PREDIKSI 2 IPA SMP


    PREDIKSI UN B. INDONESIA SMP


    PREDIKSI UN B. INGGRIS SMP


    PREDIKSI UN MATEMATIKA SMP 



    Free Download software CD & DVD Label Maker

    FreeSoftware CD & DVD Label Maker
    Add caption

    Anda ingin membuat sebuah label cover untuk CD/DVD untuk sebuah keperluan misalkan dikirim ke Dinas atau relasi , atau tugas untuk kuliah yang dibuat khusus ke dalam disk, khususnya biasa digunakan untuk melabel disk yang sudah di backup,namun tidak memiliki keahlian untuk membuatnya di software desain seperti CorelDraw atau sejenisnya? Tenang saja dan tidak perlu panik, anda bisa menggunakan software CD & DVD Label Maker yang akan dengan mudah membuat nya .

    CD & DVD Label Maker adalah sebuah software desain untuk membuat label CD dan DVD yang akan membantu anda membuat label CD/DVD yang cantik dan profesional.  Software ini sangat berguna untuk keperIuan di kantor, di rumah dan hobi dan juga sangat fleksibel serta mudah digunakan dan khusus nya juga untuk keperluan seperti anak kuliah yang di suruh dosen nya harus ppake disk.

    Dengan software CD & DVD Label Maker, anda dapat membuat sendiri label CD & DVD dengan beberapa klik saja. Buat label indah untuk disk CD & DVD untuk keperluan liburan, hari besar keagamaan, ulang tahun, tamasya, pernikahan dan lain-lain dengan tampilan tampilan yang sesuai dengan keperluan dan keinginan modelnya masing masing.

    Selamat membuat label CD dengan mendownload softwarenya gratis di bawah ini :

    Download software :  Free Software CD & DVD Label Maker.exe

    smoga bermanfaat yaa...

    Artikel mengenai pendekatan Kegiatan KKN


    Pendekatan Sosial dalam Kegiatan KKN
    Oleh : AKHMAD SUDRAJAT, M.Pd.>
    Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Secara ideal, penyelenggaraan KKN seyogyanya dapat menjangkau tiga sasaran utama. Pertama, sebagai wahana pembelajaran bagi para mahasiswa (peserta KKN) untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperolehnya selama dalam perkuliahan, sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Kedua, KKN dapat memberikan nilai tambah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Ketiga, KKN merupakan media untuk membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk membangun citra sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang promosi perguruan tinggi yang bersangkutan.
    Namun dalam prakteknya, tidak mustahil ketiga sasaran KKN tersebut di atas dapat melenceng dari harapan semula, sehingga setelah KKN berakhir, justru para mahasiswa (peserta KKN) tetap saja tidak memperoleh pembelajaran diri yang berarti. Begitu pula, kualitas kehidupan masyarakat di lokasi KKN tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Bahkan, di mata masyarakat bisa saja citra perguruan tinggi malah semakin merosot Dengan demikian, penyelenggaraan KKN boleh dikatakan mengalami kegagalan atau tidak efektif.
    Tentu saja, kiranya banyak faktor yang menyebabkan penyelenggaraan KKN menjadi tidak efektif. Di antara sejumlah faktor penyebab kegagalan penyelenggaraan KKN, salah satunya adalah berkenaan dengan kemampuan para mahasiswa (peserta KKN) dalam melakukan pendekatan sosial dengan masyarakat setempat. Oleh karena itu, dalam tulisan ini penulis akan berupaya memaparkan tentang : apa itu pendekatan sosial ? bagaimana tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam pendekatan sosial ? dan bagaimana pula proses interaksi sosial yang terjadi dalam KKN ? Dengan harapan kiranya dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan,bagi para mahasiswa yang hendak mengikuti program KKN.
    A. Pendekatan Sosial
    Yang dimaksud dengan pendekatan sosial di sini adalah upaya dari Perguruan Tinggi, khususnya para mahasiswa peserta KKN selaku pelaksana utama dalam KKN untuk dapat mengintegrasikan diri (meleburkan diri) ke dalam berbagai kegiatan masyarakat agar dapat diterima dan berperan-serta dalam berbagai kegiatan masyarakat di tempat KKN.
    Pendekatan sosial dilakukan dalam seluruh rangkaian pengelolan kegiatan KKN, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pada tahap evaluasi. Dalam tahap perencanaan, pendekatan sosial dilakukan dengan berusaha melibatkan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam penyusunan rencana atau program kegiatan KKN. Dengan pelibatan (partisipasi) masyarakat dalam perencanaan, kita dapat mengidentifikasi berbagai ekspektasi, kebutuhan dan permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat, sehingga kita dapat menyusun action plan yang lebih tepat dan realistis. Semakin banyak masyarakat yang dilibatkan tentunya akan semakin baik. Di samping itu, keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dapat membawa efek psikologis kepada mereka untuk sama-sama memikul tanggung jawab dalam mengimplementasikan rencana-rencana yang telah dibuat.
    Pendekatan sosial dalam tahap pelaksanaan, terutama dilakukan oleh peserta KKN dengan cara membangun komunikasi dan hubungan sosial yang harmonis untuk secara – secara bersama mengimplementasikan setiap rencana yang telah disusun. Dibandingkan dengan tahapan KKN yang lainnya, justru pada tahap pelaksanaan inilah pendekatan sosial memegang peranan penting dan harus banyak dilakukan oleh para peserta KKN.
    Sedangkan pendekatan sosial dalam tahap evaluasi berkaitan erat dengan partisipasi masyarakat untuk memberikan data yang obyektif atas kegagalan dan keberhasilan kegiatan KKN.
    Kegagalan dalam melakukan pendekatan sosial dapat berdampak terhadap kegagalan penyelenggaraan KKN itu sendiri. Sebagus apapun program yang dirancang, jika tanpa didukung pendekatan sosial yang memadai tampaknya hanya akan menghasilkan kesia-sian saja. Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan tentang pendekatan sosial dari setiap mahasiswa (peserta KKN).
    B. Tahapan Pendekatan Sosial
    Untuk tercapainya pendekatan sosial yang baik, perlu dilakukan tahapan-tahapan pendekatan sosial, sebagai berikut :
    1. Pembukaan Hubungan
    Agar pelaksanaan KKN berjalan efektif dan efisien perlu dukungan dan partisipasi masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa dan dosen pembimbing perlu membuka hubungan dengan masyarakat. Dalam tahapan ini mahasiswa beserta dosen pembimbing dapat mengadakan diskusi atau loka-karya dengan semua pihak strategis di masyarakat tentang rencana kerja.
    Selain terjadi saling memperkenalkan diri, dari pihak peserta KKN perlu pula memperkenalkan tentang pengertian, maksud dan tujuan Kuliah Kerja Nyata kepada masyarakat, sehingga masyarakat memperoleh pemahaman yang tepat dan memiliki kepedulian terhadap kegiatan KKN. Pada tahap ini perlu dibicarakan pula hal-hal teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan KKN.
    Selesai tahap ini, rencana atau program yang telah disiapkan sebelumnya perlu segera disesuaikan dengan berbagai perkembangan yang terjadi, sekaligus ditata dan dijajaki kemungkinan-kemungkinan realisasinya.
    2. Pemeliharaan Hubungan
    Hubungan yang telah terjalin melalui tahapan sebelumnya, selanjutnya perlu dipelihara dan dijaga agar suasana KKN tetap berjalan kondusif. Kehangatan dan keakraban serta saling percaya dengan masyarakat terus dipelihara melalui kegiatan komunikasi secara formal maupun informal. Dalam pemeliharaan hubungan, komunikasi informal dapat memberikan hasil yang jauh lebih efektif. Oleh karena itu, peserta KKN, baik secara individual maupun kelompok seyogyanya dapat mengembangkan komunikasi informal dengan seluruh lapisan masyarakat, misalnya pada saat di warung, shalat berjamaah di masjid atau dalam bentuk-bentuk kegiatan informal lainnya.
    3. Pembinaan Hubungan
    Pembinaan hubungan terutama dilaksanakan oleh pengelola KKN (lembaga atau tim yang ditunjuk oleh perguruan tinggi yang bersangkutan) pada saat mengadakan pemantauan (monitoring) dan evaluasi terhadap rencana dan pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui pihak-pihak strategis. Pada tahap ini dapat terjalin hubungan kerja sama antara Perguruan Tinggi dengan masyarakat yang tidak hanya sebatas pada masa KKN, akan tetapi sangat dimungkinkan pula untuk menjalin kerja sama lanjutan yang mutualisme, setelah masa KKN berakhir. Pembinaan hubungan ini dimaksudkan untuk semakin memperkokoh hubungan kerjasama yang telah terjalin.
    4. Mengakhiri Hubungan
    Sejalan dengan berakhirnya masa KKN, maka secara formal hubungan kerja sama antara peserta KKN dengan masyarakat pun berakhir. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan (bahkan sangat dianjurkan) untuk terjadinya hubungan lanjutan yang bersifat interpersonal dengan masyarakat setempat.
    Pada tahap ini peserta KKN berpamitan dengan masyarakat, baik secara formal maupun personal. Secara formal biasanya dilakukan secara seremonial dalam bentuk acara khusus pelepasan peserta KKN oleh masyarakat setempat. Dalam hal ini, perwakilan dari lembaga Perguruan Tinggi diharapkan dapat hadir, sekurang-kurangnya dihadiri oleh Dosen Pembimbing. Sedangkan secara personal, pamitan dilakukan antar-individu (interpersonal) dalam suasana yang tidak formal. Jika tidak memungkinkan untuk pamitan dengan seluruh masyarakat, paling tidak peserta KKN berpamitan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan orang-orang yang telah berjasa memberikan bantuan dan dukungannya selama kegiatan KKN berlangsung.
    Pengakhiran hubungan yang baik ditandai oleh adanya kesan positif dari kedua belah pihak. Kesan akhir positif hanya akan diperoleh manakala tahapan – tahapan pendekatan sosial sebelumnya dapat dilalui dengan baik, yang disertai dengan karya-karya nyata yang dihasilkan selama kegiatan KKN berlangsung.
    C. Proses Interaksi Sosial dalam KKN
    Kegiatan KKN pada dasarnya merupakan kegiatan interaksi sosial yang melibatkan berbagai pihak. Dalam kegiatan KKN, kita akan menjumpai berbagai bentuk interaksi sosial, yang secara garis besarnya dapat diklasifikasikan ke dalam tiga pola atau bentuk interaksi sosial, yaitu : (1) interaksi individu dengan individu; (2) interaksi individu dengan kelompok; dan (3) interaksi kelompok dengan kelompok.
    Interaksi individu dengan individu dapat terjadi antara peserta KKN dengan peserta KKN atau peserta KKN dengan anggota masyarakat. Sedangkan interaksi individu dengan kelompok dapat terjadi antara peserta KKN dengan kelompok KKN atau peserta KKN dengan kelompok masyarakat. Sementara interaksi kelompok dengan kelompok dapat terjadi antara kelompok KKN dengan kelompok masyarakat atau lembaga perguruan tinggi dengan kelompok masyarakat.
    Berkenaan dengan interaksi sosial antara peserta KKN dengan masyarakat, baik secara individual maupun kelompok terdapat beberapa peran yang dijalankan oleh peserta KKN, diantaranya :
    1. komunikator; bertugas untuk mengkomunikasikan segenap program KKN yang akan dilaksanakan kepada masyarakat terkait, agar mereka yakin dan mau perpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan KKN. Oleh karena itu, peserta KKN seyogyanya dapat menguasai berbagai teknik komunikasi dan mampu menerapkannya secara tepat dan bijak diantaranya : (a) teknik persuasif; yaitu teknik berkomunikasi untuk mempengaruhi orang lain dengan cara membujuk secara halus dan tidak menyinggung perasaan; (b) teknik informatif; yaitu teknik komunikasi dalam bentuk info khabar yang dapat mengurangi ketidakpastian atau suatu teknik komunikasi agar komunikan (pihak yang menerima informasi) dapat mengambil keputusan secara tepat; (c) teknik instruksi; yaitu teknik komunikasi yang cenderung bersifat perintah yang harus dilaksanakan dan jika tidak dilaksanakan akan terkena sanksi. Dalam berinteraksi dengan masyarakat, peserta KKN tentunya akan lebih tepat menggunakan teknik persuasif dan informatif, serta diusahakan sedapat mungkin untuk menghindari penggunaan teknik instruksi.
    2. fasilitator; bertugas membantu dan memberi kemudahan kepada masyarakat untuk dapat memberdayakan dan mengembangkan dirinya. Dalam menjalankan perannya sebagai fasilitator, pada dasarnya peserta KKN bertindak sebagai pendidik melalui pendekatan andragogi (pendidikan orang dewasa) dengan menekankan pada upaya-upaya pemecahan masalah yang dihadapi pada saat sekarang. Teknik – teknik pembelajaran yang dilakukan dapat berbentuk simulasi, game, diskusi, studi kasus dan teknik-teknik pembelajaran sejenisnya yang tidak bersifat “menggurui”. Dari peran fasilitator ini pula diharapkan dapat menghasilkan kader-kader pembangunan daerah, yang dibentuk melalui kegiatan pelatihan kader.
    3. motivator; bertugas memberikan dorongan kepada masyarakat agar dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan di daerahnya.
    4. inovator; bertugas mengembangkan berbagai pembaharuan untuk kepentingan kemajuan masyarakat. Dalam hal ini, peserta KKN bertindak sebagai agen perubahan (agent of change)
    5. mediator; bertugas untuk menjembatani kepentingan masyarakat dengan pihak ketiga. Dalam pelaksanaan KKN sangat mungkin ditemukan masalah-masalah atau kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang karena alasan kewenangan dan kemampuan tidak mungkin dilakukan oleh para peserta KKN, maka dalam hal ini peserta KKN dapat menghadirkan pihak ketiga untuk diminta bantuannya. Misalkan, untuk masalah kesehatan dapat meminta bantuan dari Dinas Kesehatan, atau masalah pendidikan dari Dinas Pendidikan, dan sebagainya.
    Peran-peran tersebut dapat dilakukan secara simultan, pada saat yang bersamaan mungkin bertindak sebagai fasilitator, sekaligus juga merangkap sebagai motivator, komunikator, atau peran-peran lainnya. Kesuksesan pendekatan sosial sangat ditentukan oleh sejauh mana para peserta KKN dapat mewujudkan peran-peran tersebut secara baik. Dengan menjalankan peran-peran tersebut, maka proses perubahan (pembangunan) yang terjadi di masyarakat melalui kegiatan KKN akan tampak lebih mengedepankan prinsip “dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat”
    Dalam berinteraksi dengan masyarakat, peserta KKN seyogyanya dapat membaca dan memahami sikap masyarakat terhadap kegiatan KKN. Di dalam masyarakat sangat mungkin ditemukan sikap terhadap kegiatan KKN yang beragam (termasuk sikap terhadap peserta KKN), ada yang cenderung positif, acuh tak acuh atau bahkan negatif.
    Berhadapan dengan masyarakat yang memiliki sikap positif tentunya akan relatif lebih mudah untuk didekati dan diajak bekerja sama dalam mensukseskan berbagai program yang telah dicanangkan. Namun, sebaliknya berhadapan dengan masyarakat yang cenderung acuh tak acuh atau bahkan negatif diperlukan ekstra keras untuk mendekatinya. Untuk mendekati masyarakat yang acuh tak acuh atau negatif, diperlukan komunikasi yang lebih intensif dengan disertai kesabaran yang tinggi dengan tetap menunjukkan sikap empati dan simpati terhadap mereka. Dalam hal ini, tampaknya peserta KKN akan lebih banyak diuji tentang sejauhmana tingkat kecerdasan sosialnya.
    Beberapa hal yang layak untuk diperhatikan oleh para peserta KKN dalam mengintegrasikan diri dengan masyarakat setempat, diantaranya adalah :
    1. Dekati semua tokoh masyarakat setempat yang memiliki pengaruh kuat di masyarakat, baik tokoh formal maupun non formal, untuk “meminjam” pengaruhnya guna kepentingan kesuksesan pelaksanaan KKN.
    2. Perlu disadari bahwa pendekatan sosial yang dilakukan bukan untuk kepentingan sesaat dan hanya untuk sementara waktu, yakni hanya pada waktu KKN berlangsung, tetapi diupayakan agar dapat memiliki kepentingan untuk waktu jangka panjang,
    3. Tanamkan keinginan untuk mengenal warga masyarakat lebih jauh dan berniat untuk menambah saudara, dengan siapa pun tanpa pandang bulu. Jangan mengambil tindakan alieanasi (pengasingan diri) yang bersifat eksklusif.
    4. Menghargai dan menghormarti sistem nilai yang berlaku di masyarakat setempat, meski mungkin nilai-nilai itu tidak selaras dengan nilai yang dianut oleh peserta KKN.
    5. Menjaga netralitas dalam konflik yang berkembang di masyarakat. Jika kebetulan ditempatkan di suatu lokasi KKN yang sedang berkembang konflik, tidak perlu menunjukkan keberpihakan kepada salah satu pihak, walau pun mungkin peserta KKN akan ditarik-tarik sedemikian rupa untuk berpihak. Peserta KKN tetap dalam posisi netral. Jika memungkinkan kembangkanlah hal-hal positif dari suasana konflik yang berkembang.
    6. Menjaga penampilan diri, sikap dan perilaku. Senantiasa berpakaian secara santun, hindarkan pembicaraan yang bersifat mengkritik dan dapat menyinggung perasaan masyarakat, terutama yang menyangkut keyakinan serta tata nilai masyarakat setempat.Bersikaplah rendah hati ramah, dan empati terhadap siapapun, dimana pun dan pada saat kapan pun.
    7. Di samping berupaya meleburkan diri dengan masyarakat setempat, proses pengintegrasian secara internal dalam kelompok peserta KKN pun harus dilakukan. Berikan kesempatan kepada setiap anggota kelompok KKN untuk berkontribusi sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya. Siapa pun dan latar belakang disiplin ilmu apa pun pada dasarnya memiliki kedudukan dan tanggung jawab yang sama dalam kelompok. Jalankan komunikasi dan koordinasi internal serta kelola (manage) kelompok sedemikian rupa hingga benar-benar dapat menjadi satu tim KKN yang kompak dan cerdas,
    D. Kesimpulan
    1. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diharapkan dapat tercapai pendekatan sosial yang memungkinkan masyarakat untuk memberikan dukungan serta bersedia berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang telah direncanakan, sehingga pada gilirannya setiap tujuan dan sasaran dari adanya kegiatan KKN kiranya dapat terwujudkan dengan baik.
    2. Pendekatan sosial merupakan hal yang amat penting untuk dilakukan guna menunjang keberhasilan kegiatan KKN. Oleh karena itu, penyelenggaraan KKN perlu didasari oleh pendekatan sosial yang tepat dan memadai, baik pada saat perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.
    3. Pendekatan sosial dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sistematis, meliputi tahapan : (1) pembukaan hubungan; (2) pemeliharaan hubungan; (3) pembinaan hubungan; dan (4) mengakhiri hubungan. Dalam kegiatan KKN terdapat beberapa pola atau bentuk interaksi sosial yaitu : (1) interaksi individu dengan individu; (2) interaksi individu dengan kelompok; dan (3) interaksi kelompok dengan kelompok.
    4. Interaksi sosial antara peserta KKN dengan masyarakat ditandai oleh adanya beberapa peran dari peserta KKN yang harus diwujudkan secara baik. Dalam interaksi sosial, akan ditemukan sikap masyarakat yang beragam terhadap kegiatan KKN, ada yang cenderung positif, acuh tak acuh atau bahkan negatif yang perlu didekati secara tepat dan dipahami oleh para peserta KKN.
    5. Hal-hal yang layak diperhatikan oleh para peserta KKN dalam mengintegrasikan diri dengan masyarakat, meliputi : (a) keinginan untuk menjadi bagian integral dari masyarakat setempat; (b) pendekatan sosial bukan untuk kepentingan sesaat; (c) menghargai dan menghormarti sistem nilai yang berlaku di masyarakat setempat; (d) berusaha mendekati semua tokoh masyarakat setempat yang memiliki pengaruh kuat; (e) menjaga netralitas dalam konflik yang berkembang di masyarakat; (f) menjaga penampilan diri, sikap dan perilaku di masyarakat dan (g) menjadi tim KKN yang kompak dan cerdas.
    Sumber Bacaan :
    Adi R. Thahir. 2006. Pola Pelatihan Kader Bagi Masyarakat (makalah). Jakarta: LPM Universitas Trisakti.
    Agraha Suhandi. 1993. Pola Hidup Masyarakat Indonesia. Bandung : Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.
    Anas Rasyid. 2006. Metode Pemecahan Masyarakat (makalah). Jakarta: LPM Universitas Trisakti.
    B. Ter Haar. 1948. Adat Law in Indonesia. New York : Institute of Pacific Relations
    C.A. Van Peursen.1984. Strategi Kebudayaan. Jakarta : Kanisius.
    Gerungan, WA. 1977. Psychologi Sosial. Bandung : Eresco.
    Jalaluddin Rakhmat. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung : C.V. Remaja Karya.
    Kartika Wangsarahardja. 2006. Penyuluhan Kepada Masyarakat (makalah). Jakarta: LPM Universitas Trisakti.
    ——–. 2006. Pendekatan Sosial (makalah). Jakarta: LPM Universitas Trisakti.
    Krech. et. al. 1962. Individu in Society. Tokyo : McGraw-Hill Kogakusha.
    Medrilzam, M. 2000. Program Pendukung Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah (Modul Pelatihan Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi Partisipatif; Buku Pegangan untuk Pelatihan Fasilitator). Jakarta : BAPPENAS.
    Yuni Retna Dewi. Teknik Komunikasi Pada Proses Pendekatan Masyarakat (makalah). Jakarta: LPM Universitas Trisakti.
    *)) Akhmad Sudrajat adalah dosen di FKIP-UNIKU dan Pengawas Bimbingan dan Konseling Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan